The trees and blue sky

" Berhenti sejenak." Ucapnya
" Bagaimana?"
" Cukup dengan bernafas."
Perempuan itu biasa dipanggil Harum. Seorang perempuan yang isi kepalanya kusut dan senang menyendiri dan menutup diri dari dunia.
" Setiap hari aku bernafas kok."
" Rasakan hembusan nafas yang keluar dari hidung."

Harum melakukan apa yang laki - laki itu perintahkan. Sambil bernafas perempuan itu tidak lepas menatap kedua mata laki - laki itu. Harum mengedarkan pandangannya ke sekitar berusaha untuk hadir pada saat ini, lalu ia menutup kedua matanya dan terus bernafas. Di dalam gelap Harum merasakan sebuah ketenangan yang sudah lama sekali tidak ia temukan, dan ajaibnya ketenangan itu hadir hanya dengan bernafas. Lalu ia kembali membuka matanya dan menatap sekumpulan pohon rindang. Sore itu langit amat cerah dan suhu udara tidak terlalu panas. Harum menatap langit dengan lekat. Luasnya langit membesarkan hatinya yang terasa sempit, meluaskan dunia nya yang tampak kehilangan arah.

" Betul, aku harus banyak bernafas seperti ini, Keen. Rasanya seperti terlahir kembali."
" Berarti aku sudah boleh dong masuk ke dalam dunia mu?"
Perempuan itu memukul tangannya, " Gak nyambung."
" Kalau aku terus melakukan ini, aku bisa jadi merasa waras."
" Iya asal ada aku."
Harum hanya mendengus.
" Keen, kau tau bahwa cinta itu hanya mendatangkan kekecewaan. Aku enggak lagi percaya dengan cinta. Rasanya begitu suram jika cinta terlintas di dalam pikiranku. Yang paling bodoh, cinta itu bisa membuat orang merasa tidak cukup dengan dirinya sendiri."
" Itu kalau kamu menemukan cinta yang salah. Coba saja denganku, aku akan membuatmu merasa cukup."
Harum tertawa mengejek.
Keenan mendengus kesal, " Mau kubuktikan?"


Comments

Popular posts from this blog

' semua berjalan tidak dengan semestinya,'

Enchanted To Meet You

Aku harus apa?