Tentang Silva...
Aku bingung kenapa semenjak aku duduk di bangku SMP aku ingin selalu menyendiri. Hal itu bermula ketika aku baru saja mengakhiri hubungan dengan mantan pacarku. Saat itu aku amat sangat menyayanginya, dengan sepenuh hati. Aku menyayangi terlalu dalam, itu yang mengakibatkan aku memutuskan untuk menyendiri. Kebiasaan itu berlanjut, ketika aku duduk dikelas 8 SMP. Saat itu keadaan sedang kacau. Ayah dan Bunda bercerai, lalu ekonomi ayah turun. Aku tinggal bersama dengan Tanteku saat itu. Pemicuku melakukan hal itu, karena aku menemukan kesenangan disana. Apalagi ketika di dalam perjalanan diatas motor sambil mendengarkan musik, aku sangat suka sekali dengan hal itu.
Aku selalu ingin sendirian. Menurutku sendirian itu lebih baik dan memberiku banyak ruang yang cukup luas untuk jadi diri sendiri. Di lingkungan keluargaku, aku di besarkan untuk tidak boleh menangis ketika mengalami emosi yang negatif. Menangis sama dengan artinya kita lemah. Sejak kecil aku suka sekali menangis sendirian di kamar mandi ketika rindu Mama. Selain itu aku juga termasuk orang yang sangat tertutup dan enggan memperlihatkan emosi yang sedang bergejolak di dalam diriku. Jika itu terjadi aku merasa cemas dan takut akan penilaian orang terhadap aku. Aku hidup di sekitar lingkungan yang menurutku "judgemental", aku begitu khawatir ketika aku memperlihatkan emosiku yang sesungguhnya mereka akan mengataiku kekanak - kanakan. Itu sebabnya aku lebih menyukai kesendirian. Aku tidak terlalu nyaman ketika berlama - lama dengan orang, termasuk keluargaku. Dari paparan diatas membuatku menjadi enggan untuk dapat terbuka kepada orang lain dan lebih senang memendam sendirian. Apalagi ketika sedang berada di titik terendah di dalam hidupku, mereka bilang untuk jangan menjadi cengeng. Padahal dengan menangis aku bisa merasakan kelegaan di dalam batinku. Beberapa dari mereka senang sekali menyepelekan apa yang kurasa dan membandingkan dengan apa yang sudah mereka lewati. Bagi mereka apa yang kulewati tidak seberapa ketimbang apa yang sedang kulewati. Aku menyayangi keluargaku namun ya, hal semacam itulah yang membuatku tidak dapat sepenuhnya mempercayai mereka. Kekhawatiran terbesarku adalah takut perasaanku dianggap '' lebay ''. itu adalah hal yang begitu menyakitkan. Jadi, aku lebih suka sendirian, merasakan semua emosiku ketika sendiri dan merangkul diriku sendirian.
Karena terlalu sering sendirian maka, aku pun pada akhirnya mengalami yang namanya kesepian. Kesepian yang kurasakan cukup kompleks. Menurutku ini beberapa penyebab aku merasa kesepian ;
1. Orang tua bercerai dan jarang bertemu dengan mereka
2. Sulit menemukan orang yang dapat sepenuhnya mengerti diriku
3. Menutup diri
Hmm.. sepertinya menyenangkan ya kalau orang yang dapat kuajak berbagi dan saling mengerti.
Part 2
Aku sedang kebingungan di dalam hidup. Andaikan di dalam hidup ini ada peta khusus yang dapat kita intip ketika hidup mulai menunjukan kerumitannya. Aku pernah dihadapkan oleh 2 keputusan hidup yang amat sulit. Pilihan pertama bertahan namun aku akan kehilangan diriku seutuhnya, pilihan pertama selama menjalaninya sudah membuatku amat kewalahan dan merasakan ketersesatan, sebab aku kehilangan diriku sendiri. Pilihan kedua meninggalkan dengan resiko harus berjuang hidup sendiri tapi aku dapat memiliki keleluasaan untuk melakukan yang kulakukan tanpa memikirkan perasaan seseorang. Aku memilih pilihan kedua, awalnya sulit. Sulit sekali. Ternyata bekerja tidak semudah dan segampang itu. Namun, pada akhirnya aku menemukan pekerjaan dan lingkungan kerja yang baik yang membantuku untuk menikmati hidup. Sejauh ini secara perlahan aku mulai bisa kembali mengembalikan diri yang sempat merasa hancur. Aku memiliki keleluasaan untuk melakukan apa yang diriku butuhkan dan inginkan.
Untuk hidup kedepannya aku masih bingung harus memilih langkah bagaimana. Semesta seperti memintaku untuk beristirahat sejenak dan menyembuhkan diri terlebih dahulu. Kini, aku ingin fokus untuk memperbaiki diri dan lebih banyak bernafas tanpa kembali hanyut ke dalam kegelisahan pikiran dan masa depan. Semesta semoga 2024 memberiku banyak petunjuk untuk melewati semua problematika di dalam hidupku ya. Aku mohon, aku betul - betul sudah lelah jika terus merasa tersesat di dalam hidup seperti ini.
Part 3
Gak perlu panjang - panjang. Aku merindukan merasakn pulang ke rumah. Aku ingin pulang, aku ingin pulang ke rumahku.
Comments
Post a Comment